Trading forex dapat dilakukan dengan banyak cara. Dua cara yang paling populer adalah trading secara manual, dan memanfaatkan Trading Signal, atau dikenal juga dengan istilah copy trade.
Mari kita telusuri pro dan kontra keduanya, agar anda dapat memilih cara trading apa yang lebih cocok untuk anda.
Trading secara manual.
Sesuai namanya, trading manual berarti anda harus menganalisis pergerakan harga sendiri, menentukan level entry sendiri, juga menentukan Stop Loss, dan Take Profit sendiri.
Kelebihan dari trading manual adalah anda jadi terbiasa membuat trading plan secara mandiri, sehingga pemahaman anda tentang price action, indikator teknikal, serta kemampuan analisis teknikal dan fundamental semakin meningkat.
Anda juga akan lebih memahami karakteristik pasangan mata uang atau produk komoditi dan index yang anda transaksikan. Trading secara manual akan membantu anda menguasai platform trading dengan lebih matang, menentukan pasangan mata uang atau produk apa yang ingin anda transaksikan secara konsisten, serta menemukan strategi trading apa yang paling cocok dengan anda.
Namun, trader pemula umumnya akan cukup kesulitan trading secara manual. Jika anda masih pemula, dan memutuskan untuk trading manual, baik dengan Akun Demo maupun Akun Live, anda harus meluangkan waktu lebih banyak untuk benar-benar meriset pasar, menganalisis pergerakan harga, dan belajar membuat keputusan trading.
Biasanya, anda pun masih harus belajar menemukan momentum yang tepat untuk membuka posisi di pasar. Ingat, anda juga harus disiplin mengelola resiko, dan emosi agar terhindar dari resiko loss yang melebihi batas toleransi anda, serta terhindar dari overtrading.
Memanfaatkan Trading Signal.
Trading Signal merupakan referensi peluang trading yang dibuat oleh analis pasar dari pihak ketiga. Dengan Trading Signal, anda akan langsung menerima referensi level entry, Stop Loss, dan Take Profit. Anda bisa langsung mengeksekusi Trading Signal, atau menyesuaikannya kembali dengan strategi trading anda.
Trading Signal sangat memudahkan trader forex pemula yang belum terlalu memahami kondisi pasar dan pergerakan harga. Anda tidak perlu khawatir melewatkan momentum yang tepat untuk membuka posisi di pasar karena Trading Signal akan memberitahu anda.
Anda juga dapat memanfaatkan Trading Signal sebagai sarana belajar. Pelajari referensi trading yang tersedia dan aplikasikan pada kesempatan trading yang akan datang.
Perlu diingat bahwa saat menggunakan Trading Signal, anda harus memperhatikan tingkat resiko sinyal tersebut. Periksa kembali apakah jarak Stop Loss dan level entry sudah sesuai preferensi resiko anda. Jangan sampai anda menggunakan referensi sinyal dengan tingkat resiko yang melebihi preferensi atau toleransi anda.
Sayangnya, Trading Signal juga bisa membuat trader pemula jadi malas untuk belajar. Jika anda hanya mengikuti referensi dari Trading Signal, tanpa mempelajarinya, maka anda akan kesulitan trading secara mandiri di kemudian hari. Trader yang belum bisa mengelola emosi nya pun cenderung akan menyalahkan sinyal saat terjadi kerugian. Padahal, Trading Signal hanya berupa referensi, bukan jaminan profit.
Kesimpulan.
Untuk anda yang baru mulai trading forex, manfaatkan Trading Signal sebagai sarana belajar membuat trading plan serta untuk menemukan peluang trading. Namun, jangan asal mengikuti referensi Trading Signal. Ingat bahwa semua keputusan trading berada di tangan anda.
Selalu sesuaikan referensi Trading Signal dengan modal yang anda miliki, toleransi resiko, serta target profit anda. Jika anda sudah lebih percaya diri, anda dapat mulai trading secara manual.
Sebaliknya, jika anda sudah cukup berpengalaman trading, anda dapat terus trading manual sesuai strategi yang sudah anda jalankan selama ini. Atau, anda dapat memanfaatkan Trading Signal untuk mencoba trading produk lain.
Misalnya, selama ini anda hanya trading EUR/USD dan sekarang ingin mencoba trading emas. Gunakan Trading Signal untuk mencari tahu peluang-peluang trading XAU/USD.
Forex, Emas, Investasi, Broker, Cirebon - Monex Cirebon
July 26, 2021
July 26, 2021